
sumber foto: image creator ChatGPT
Menabung adalah kebiasaan baik yang diajarkan sejak dini. Tapi, saat bicara soal menabung, sering muncul pertanyaan: lebih baik menabung di celengan atau di bank? Banyak mitos dan anggapan beredar di masyarakat soal dua cara menabung ini. Yuk, kita bahas: mana mitos, mana fakta?
🐷 Mitos #1: Menabung di celengan lebih aman karena uang selalu ada di rumah
❌ Mitos
Uang yang disimpan di celengan rawan risiko, seperti:
- Kehilangan akibat pencurian
- Rusak karena kebakaran atau banjir
- Bisa hilang atau terpakai secara tidak sadar
Sementara, uang di bank dilindungi oleh sistem keamanan dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
🏦 Fakta #1: Menabung di bank bisa mendapat bunga atau bagi hasil
✅ Fakta
Bank memberikan bunga untuk tabungan konvensional atau bagi hasil untuk tabungan syariah. Meskipun bunganya tidak besar, tetap ada tambahan nilai dibandingkan celengan yang tidak memberikan apa-apa selain nominal tetap.
🐖 Mitos #2: Menabung di celengan lebih mudah dan tanpa biaya
✅ Sebagian benar
Menabung di celengan memang:
- Tidak dikenai biaya administrasi
- Tidak perlu antre atau pakai aplikasi
Namun, kekurangannya:
- Tidak disiplin (bisa diambil kapan saja)
- Tidak tercatat
- Tidak ada perkembangan nilai uang
📱 Fakta #2: Menabung di bank lebih praktis di era digital
✅ Fakta
Dengan layanan seperti mobile banking, internet banking, dan e-wallet, menabung jadi super gampang. Banyak bank juga punya fitur tabungan otomatis yang membantu kamu menyisihkan uang rutin tiap bulan. Ada juga program tabungan berjangka yang bantu kamu disiplin.
🧠 Mitos #3: Menabung di bank hanya untuk orang kaya
❌ Mitos
Banyak bank kini membuka rekening hanya dengan setoran awal yang sangat kecil, bahkan ada yang tanpa setoran awal. Siapa pun bisa punya rekening, termasuk pelajar, mahasiswa, atau ibu rumah tangga.
💸 Fakta #3: Menabung di bank membantu kamu membangun riwayat keuangan
✅ Fakta
Punya rekening dan riwayat menabung di bank bisa:
- Membantu saat ingin mengajukan kredit
- Menunjukkan kestabilan finansial
- Menjadi bukti transaksi yang sah